Medan
Peredaran narkoba di Jalan Kelambir Lima Gang Pantai Kampung Lalang Medan, kini sudah merambah kepada anak anak sekolah sebagai pemakainya.
“Sangat ironis, anak anak SMA, kini banyak yang masuk ke Gang Pantai. Mereka CK (Cari Kawan/ Patungan uang-red) untuk membeli dan memakai sabu sabu disana,” ujar sumber kepada awak media, kemarin.
Selain dengan membeli secara patungan, untuk mendapat dan menggunakan sabu dari para pengedar narkoba pekerja Bandar (BD) berinisial DN, mereka juga bisa juga membarter (bertukar) barang berharga seperti HP, perhiasan emas, barang elektronik, sepeda motor dan lainnya.
“Bagaimana tak banyak anak anak SMA yang rusak bila sudah masuk ke Gang Pantai itu, sebab dengan modal Rp 50 ribu saja mereka sudah bisa pompa sabu dengan tiga asap tiga asap per orang. Jadi mereka cukup CK 25 ribu per orangnya,” sambungnya.
Begitu juga, bila ada warga yang kehilangan barang berharganya, baik itu HP, leptop, sepeda motor dan lainnya, cukup cek saja keberadaannya di sarang narkoba tersebut.
Karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan ini, masyarakat memohon keseriusan pihak kepolisian untuk melakukan pemberantasan narkoba di Gang Pantai.
Beberapa waktu lalu ada kampung narkoba yang sempat ‘menggoyang’ Kota Medan sampai sampai ada atensi dari Kapolri yaitu Kampung Kubur di Kelurahan Petisah Tengah.
Namun, peredarannya kini redup karena adanya keseriusan pihak kepolisian saat itu dengan mendirikan pos pos anti narkoba di lokasi dan aksi sweeping petugas kepolisian secara rutin setiap beberapa jam setiap harinya.
“Upaya itu kan terlihat sangat efektif dan terbukti berhasil menekan peredaran narkoba, kenapa hal seperti itu tidak dilakukan di Kampung Narkoba Gang Pantai ini. Kami mohon Bapak Kapolda Sumut dan Bapak Kapolrestabes Medan,” harap warga.
(red)