JAKARTA – Hasil Survei Indikator Politik menunjukkan publik dominan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengkhianati PDIP terkait restu kepada Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi mengungkapkan, sebanyak 44,1% publik tidak setuju terkait langkah Jokowi yang merestui Gibran untuk maju sebagai cawapres Prabowo, sebagai bentuk pengkhianatan terhadap PDIP.
Kemudian, yang setuju terkait anggapan Jokowi telah mengkhianati PDIP lebih rendah sekitar 34,7%.
“Hanya 34,7% setuju yang setuju Jokowi mengkhianati PDIP dengan merestui majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo,” ujar Burhanudin dalam siaran persnya di YouTube Survei Indikator Politik, Jakarta, Minggu (12/11).
“Sebanyak 21,3% publik lainnya menjawab tidak tahu,” lanjutnya.
Burhanudin juga menjelaskan survei tersebut mencatat sebanyak 66,7% masyarakat di Indonesia menilai Jokowi memiliki hak untuk menentukan keputusan politiknya.
Menurutnya, hanya sedikit masyarakat yang beranggapan sebaliknya, yaitu ada 21,1% yang beranggapan Jokowi tak menunjukkan rasa hormatnya kepada PDIP sebagai partai yang membesarkannya.
“Mayoritas masyarakat, sebesar 66,7%, berpendapat Jokowi berhak menentukan keputusan politiknya mesti tidak sejalan dengan partainya, yaitu PDIP,” jelasnya.
Survei Indikator Politik periode 27 Oktober-1 November 2023 yang bertemakan “Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini” melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka.
Tingkat kepercayaan Survei Indikator Politik ini mencapai 95% dengan margin of error sebesar 2,9%.
(red)