JAKARTA (HTC) – Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 mengamanatkan Kementerian Ketenagakerjaan sebagai leading sector pelatihan vokasi dari seluruh instansi, baik swasta maupun pemerintah. Maka, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, pemerintah terus berkomitmen dalam mencetak tenaga kerja yang produktif dan berdaya saing tinggi, khususnya dalam revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Komitmen pemerintah sangat kuat untuk menciptakan tenaga kerja Indonesia yang produktif dan berdaya saing, termasuk menyediakan payung hukum penguatan kebijakan, berupa Perpres tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya saat menghadiri acara Festival Pelatihan Vokasi 2023 yang diselenggarakan di Hall A, Jakarta International Expo (JIEXPO), Gedung Pusat Niaga Arena JIEXPO Kemayoran, Jl. H. Benyamin Sueb No. 12, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (27/10/2023).
Menurut Wapres, dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompetitif diperlukan penguatan pelatihan vokasi sebagai bentuk respons dalam memenuhi kebutuhan para pekerja.
“Penguatan pelatihan vokasi merupakan suatu respons kebijakan dalam rangka memenuhi permintaan angkatan kerja di berbagai sektor industri, termasuk sektor jasa dan pasar kerja global yang semakin kompetitif,” sebut Wapres.
Lebih jauh, Wapres menjelaskan bonus demografi di Indonesia mampu menjadi kekuatan besar yang dapat menggerakkan kemajuan ekonomi bangsa. Dan dalam mewujudkannya Pembangunan SDM unggul ini membutuhkan komitmen yang tinggi, serta sinergi lintas pemangku kepentingan dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing tinggi.
“Jangan sampai unggul hanya kuantitasnya saja, tetapi lupa kualitasnya, baik secara fisik, karakter, etos kerja, kedisiplinan, keterampilan, maupun intelektual,” tegasnya.
Di sisi lain, Wapres menuturkan komitmen pemerintah dalam menggerakkan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Kedua hal tersebut menurut Wapres akan berdampak terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Upaya penghapusan kemiskinan ekstrem terus dilakukan, tidak hanya melalui pengurangan beban pengeluaran, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin. Salah satunya yakni pelatihan vokasi guna meningkatkan kapasitas masyarakat,” jelas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pelatihan vokasi merupakan bentuk pendidikan yang implementatif. Melalui program pelatihan vokasi akan mencetak tenaga kerja dengan keterampilan praktis dan siap bekerja di berbagai industri maupun berwirausaha. Menurutnya, pelatihan vokasi menjadi solusi dalam peningkatan kualitas kompetensi pekerja dan menurunkan angka pengangguran di Tanah Air.
“Dengan berbagai keunggulannya, pelatihan vokasi bisa menjadi solusi cepat untuk peningkatan kualitas kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Keberhasilan pelatihan vokasi juga akan turut memberikan efek positif terhadap penurunan angka pengangguran maupun untuk kemajuan berbagai industri,” jelas Ida.
Ida menambahkan perlu adanya langkah konkret dalam mengupayakan pembangunan pelatihan sertifikasi yang terintegrasi, khususnya dalam memfasilitasi para pencari kerja.
“Dan untuk mencapai itu diperlukan langkah konkret untuk menjembatani para pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam sebuah proses bisnis yang terpadu, serta membangun integrasi pelatihan sertifikasi dan penempatan secara efektif dan efisien,” ujar Ida.
Sebagai informasi, Festival Pelatihan Vokasi Tahun 2023 ini diselenggarakan selama tiga hari dimulai sejak 27 Oktober hingga 29 Oktober 2023 di Hall A Jakarta International Expo (JI EXPO) Kemayoran, Jakarta Utara.
Rangkaian acara dengan tema “Maju Terus Melaju Bersama Pelatihan Vokasi” ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti Pameran Pelatihan dan Produk Vokasi, Job Fair Nasional, Seminar, Sertifikasi, Layanan Ketenagakerjaan, Lomba Keterampilan, serta Meet Up Ekosistem Pelatihan Vokasi Ketenagakerjaan.
Tujuan dilaksanakannya Festival Pelatihan Vokasi Tahun 2023 ini adalah memperkenalkan ekosistem ketenagakerjaan, memberikan informasi mengenai pentingnya pelatihan vokasi, serta memfasilitasi pemangku kepentingan, termasuk pencari kerja, pemberi kerja, dan stakeholder ketenagakerjaan lainnya dalam melakukan business process pelatihan vokasi.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Menteri Ketenagakerjaan Periode 2005-2009 Erman Soeparno, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, serta jajaran praktisi pelatihan produktivitas dan akademisi.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Iggi Haruman Achsien.
(red)